Pada Embun, Dingin, Rindu, Cadar dan Dandelion
Assalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh...
sstttt... jangan berisik ya! Lagi bercerita nih! Mau membacanya??? Tafadholl ^_^
Hari ini, sesaat setelah kubuka kedua bola mata, aku terdiam memandang sekelilingku.Teringat hari Raya sudah berlalu. Disini aku dan keluarga tidak pergi untuk liburan. Yahh... walaupun begitu aku punya secuil cerita. Bersama dingin aku ingin melepas rindu. Dengan menjalin ukhwah bersama Ukhty. Ukhty Khadijah namanya. Tapi aku akrab memanggilnya dengan sebutan teteh. Dan menurutku ia sangat spesial. Kalian tau karena apa?? Hmm.. itu karena ia seorang muslimah yang memakai cadar.
Tanggal 25 August 2012. Aku berencana untuk mengunjunginya. Tapi sebelumnya saat itu aku baru saja berlepas dari sakitku. Hmm.. Liburan yang lengkap telah disinggahi oleh sakit. Cakrawala horizontal sudah berada dalam satu tombak. Dan sang angin pun berhembus dengan semilirnya. Melayangkan sebuah tamparan
dalam asyikku menikmati sarapan pagi di atas atap putih sebuah rumah.
Sebelum mengunjungi tetehku yang bertempat tinggal lumayan cukup jauh dari tempat tinggalku. Aku sudah berjanji ingin mengerjakan karya tulis ilmiah. Bersama Ka Dian. Syukur Alhamdulillah karya tulisnya itu masuk grand final. Masuk 3 besar. Aku mengerjakannya di rumah Ka Dian. Untuk membuat ppt sebagai bahan presentasi.
Waktu kian berjalan menunjukkan matahari sudah tinggi dalam dua tombak. Dan tentang pptnya Alhamdulillah selesai juga. Dan sekarang waktunya meluncur ke Ciapus. Tempatnya tetehku itu. Sebenarnya sih tempat Ma'had Muslimat At-Tauhid. Ia seorang tholibatt (pembimbing) disana. Tholibatt tahfidz dan tahsin. Untuk mencapai kesana kira-kira butuh 1 jam. Dan kalian tau, aku kesana tanpa ditemani teman. So just be self. Hanya bermodalkan mulut dan tenaga saja. Ditambah lagi keadaan badanku masih terasa efek-efek sakit. Maklum aku nekat untuk pergi. Soalnya untuk melepas penasaranku plus rindu. Saat di tengah perjalanan aku melihat dua muslimah (pakai cadar pastinya) plus sepasang suami istri (dan pastinya lagi istrinya itu memakai cadar juga)
Waktu sudah menunjukkan jam 2 siang. Aku sudah berada di gang Purnama. Gang untuk masuk ke MM At-Tauhid. Disana aku hampir nyasar. Dan gimana ngga mau nyasar kalo jalannya banyak belok-belokannya. Dan saat itu tampang ku sudah tak berbentuk lagi. Sudah terjemur oleh terik matahari, tas berisikan laptop, panas, bawaan berat, handphone sinyalnya putus-putus. Aduh lengkap sudah penderitaanku.
Tapi akhirnya teteh ku segera menghampiri dimana aku berada. Ia melihatku langsung tertawa coba. Ngeliat mukaku yang udah kaya panggangan. Dan kami pun berjabat tangan juga saling memberi salam. Dalam perjalanan menuju MM nya, aku ceritakan sebagian saat aku nyasar. Dan sekali lagi dapat respon tawa darinya.
Tak terasa sudah sampai di MM nya. Ternyata tempatnya seperti rumah. Perkiraan aku seperti pondok pesantren gitu. Tapi ternyata tidak. Di dalamnya adem. Aku sejenak istirahat, duduk di sofa, minum dan ditemani kue bolu. Hehehe... biasa lagi laperrrr. Tidak lama kemudian kami berdua ngobrol. Ada tawa... senyum... dan cengiran. Dan kalian tau pastinya bagi muslimah yang bercadar kalo berhadapan mahromnya dalam suatu ruangan ia melepaskan cadarnya itu. Dan keliatan deh wajah berparas putihnya.
Hari sudah hampir gelap dan aku minta izin untuk pulang. Dan aku di antar sampai depan gang. Di tengah perjalan kami bertemu dua muslimah yang tadi aku ceritakan di tengah cerita. Ternyata dua muslimah itu teman-temannya teteh. Kami pun memberi salam dan berjabat tangan.
Dan diujung gang pun aku dan teteh Khadijah berpisah. Dengan hati yang lega sudah terbayar akan rasa rinduku ini. Dan itulah secuil ceritaku. Yah... semoga sih bisa bermanfaat. ^_^
Wassalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh...
Note: Untuk masyarakat awam bila melihat muslimah yang bercadar kadang berpendapat Islam yang ekstrim atau Islam teroris. Tapi setelah aku belajar memahami Islam yang sesungguhnya. Para muslimah itu menjalankan syariat Allah dan RasulNya. Bukan mereka Islam ekstrim ataupun teroris. Tidak sama sekali. Dan juga banyak sekali manfaat memakai pakaian seperti itu. Kiasannya seperti ini jika buah apel kulitnya dibuka apa yang akan terjadi? pasti buah itu akan menghitamkan kan? Tapi jika tetap dibiarkan terbungkus dalam kulit. Buah tersebut akan tetap segar. Dan seperti itulah kiasannya.